Senin, 28 Mei 2012

INFEKSI DI DAERAH PEMASANGAN IMPLANT



A.  INDIKASI
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain

B.     KONTRA INDIKASI
- Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
- Wanita dalam usia reproduksi
- Telah atau belum memiliki anak
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
- Pasca persalinan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran
- Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
- Riwayat kehamilan ektopik
- Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
- Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
- Sering lupa menggunakan pil
- Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
- Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
- Miom uterus dan kanker payudara
- Ganguan toleransi glukosa

C.     KEKURANGAN
- Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
- Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
- Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)

D.    EFEK SAMPING
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
- Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
- Perdarahan bercak (spotting)
- Berkurangnya panjang siklus haid
- Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan (Gunawan, 1999).

E.     5 TANDA- TANDA INFEKSI

Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi.

Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.

Tumor
Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.

Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.

Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Contohnya jika luka di tangan dan mengalami infeksi maka tangan tidak akan berfungsi dengan baik seperti sulit digerakkan dll.


Pada implan bisa muncul biofilm, biofilm adalah kumpulan dari sel-sel microorganisme/microba khususnya bakteri yang melekat pada suatu permukaan. Pada kondisi normal biofilm tidak berbahaya bagi tubuh, namun jika kondisi imun atau daya tahan tubuh menurun biofilm akan menjadi berbahaya. Umumnya biofilm muncul pada implan yang dipasang dengan cara kurang steril.
Adanya biofilm pada permukaan implan akan menyuburkan pertumbuhan bakteri sehingga resiko terjadi infeksi akan meningkat . Upaya pencegahannya adalah pemasangan implan dilakukan dengan steril dan selalu observasi dari tanda-tanda infeksi.

F.     PENCEGAHAN INFEKSI
Untuk meminimalisasi resiko infeksi pada klien setelah pemasangan maupun pencabutan implan,petugas klinik harus berupaya untuk menjaga lingkungan dari bebas infeksi.Untuk itu petugas perlu melakukan hal-hal sbb:
·         Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang akan dipasang implan dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang tertinggal(sisa sabun dapat mengurangi efektifitas beberapa anti septik).langkah ini sangat penting khususnya bila kebersihan klien sangat kurang
·         Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.Untuk pemasangan dan pencabutan batang,cuci tangan dengan sabun selama 5-10 detik kemudian bila dengan air bersih yang mengalir sudah cukup
·         Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi atau diDTT.(Gunakan sepasang sarung tabgan yang berbeda untuk tindakan guna menghindari kontaminasi silang
·         Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas yang telah diberi anti septik:gunakan forsep untuk mengusap kapas tersebut pada daerah pemasangan/pencabutan implan.
·         Setelah selesai pemasangan maupun pencabutan batang implan,dan sebelum malepas sarung tangan,dekontaminasi instrumen dengan larutan clorin 0,5%.Sebelum membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan larutan clorin.9Setelah pemasangan,pisahkan plunger dari trokar.Darah kering akan menyulitkan waktu memisahkan plunger dari trokar.Rendam selama 10 menit;kemudian bilas segera dengan air bersih.
·         Kain operasi (drape)harus dicuci sebelum digunakan kembali.Setelah dipakai,taruh pada wadah kering dan bertutup
·         Dengan tetap memakai sarung tangan,buang bahan-bahan terkontaminsi(kassa,kapas,dll)kedalam wadah tertutuprapat atau kantong plastik yang tidak bocor.Jarumdan alat suntik sekali pakai(disposable) harus dibuang kedalam wadah yang tahan tusuk.
·         Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5%.Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
G.    TINDAKAN PEMASANGAN
ü  Menutup luka insisi
·         Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kassa steril untuk menutup luka insisi.Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat menimbulkan jaringan parut
·         Periksa adanya perdarahan.Tutup daerah pemasangan dengan pembalut untuk hemostasis dan mengurangi memar(perdarahan sub kutan)
ü  Perawatan klien
·         Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.(Gambar sederhana yang memperlihatkan kira-kira tempat pemasangan keenam kapsul pada langan klien,akan sangat membantu)
·         Amati klien lebih kurang 15 sampai 20 menit untuk kemungkinan
perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah pemasangan, kalau bisa diberikan secara tertulis.
H.    KUNCI KEBERHASILAN PEMASANGAN
·         Untuk tempat pemasangan kapsul,pilihlah lengan klien yang jarang digunakan
·         Gunakan cara pencegahan infeksi yang dianjurkan
·         pastikan kapsul-kapsul tersebut ditempatkan sedikitnya 8 cm diatas lipat siku,didaerah media lengan
·         Insisi untuk pemasangan harus kecil,hanya sekedar menembus kulit.Gunakan kalpel atau trokar tajam untuk membuat insisi.
·         masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil,superfisisl tepat dibawah kulit.Waktu memasang trokar jangan dipaksakan
·         Ttrokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat,untuk memastikan memastikan pemasangan tepat dibawah kulit
·         Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya dipasang(untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya,pegang kapsul yangsudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan masuk trokar pelan-pelan disepanjang tepi jari tsb)
·         Setelah selesai memasang,bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi,harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali dalam posisi yang tepat
·         Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang dan periksa seluruh posisi kapsul.Hal ini untuk memastikan bahwa keenam kapsul dipasang dalam posisi benar dan pada bidang yang sama dibawah kulit.
·         kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 75 derajat
·         Gambar tempat kapsul tersebut pada rekam medik dan buat catatan bila ada kejadian tidak umum terjadi selama pemasangan
I.     PETUNJUK PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH
·         Mungkin akan terdapat memar,bengkak atau sakit di daerah insisi selama beberapa hari.Hal ini normal.
·         Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam.Luka insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian.
·         Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan band aid ditempatnya sampai luka insisi sembuh(umumnya 3-5 hari)
·         Klien dapat bekerja secara rutin.Hindari benturan atau luka di daerah tersebut atau menambah tekanan.
·         Setelah luka insisi sembuh,daerah tersebut dapat disentuh dan ddibersihkan dengan tekanan normal.
·         bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam,daerah insisi kemerahan dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari,segera kembali ke klinik.
J.    BILA TERJADI INFEKSI
·         bila ada infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan air dan sabun, atau antiseptik.
·         Berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari.
·         Implan jangan dilepas dan klien diminta kembali setelah 1 minggu .
·         Bila tidak membaik, cabut implan dan pasang yang baru di lengan yang lain, atau ganti dengan metode kontrasepsi lainnya. Bila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptik, insisi dan alirkan pus keluar, cabut implan, lakukan perawatan luka, dan berikan antibiotik oral.

Tidak ada komentar: