A. INDIKASI
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
B.
KONTRA
INDIKASI
- Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
- Wanita dalam usia reproduksi
- Telah atau belum memiliki anak
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
- Pasca persalinan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran
- Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
- Riwayat kehamilan ektopik
- Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
- Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
- Sering lupa menggunakan pil
- Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
- Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
- Miom uterus dan kanker payudara
- Ganguan toleransi glukosa
- Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
- Wanita dalam usia reproduksi
- Telah atau belum memiliki anak
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
- Pasca persalinan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran
- Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
- Riwayat kehamilan ektopik
- Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
- Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
- Sering lupa menggunakan pil
- Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
- Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
- Miom uterus dan kanker payudara
- Ganguan toleransi glukosa
C.
KEKURANGAN
- Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
- Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
- Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
- Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
- Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
- Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
D.
EFEK
SAMPING
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
- Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
- Perdarahan bercak (spotting)
- Berkurangnya panjang siklus haid
- Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan (Gunawan, 1999).
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
- Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
- Perdarahan bercak (spotting)
- Berkurangnya panjang siklus haid
- Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan (Gunawan, 1999).
E.
5 TANDA- TANDA INFEKSI
Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada
jaringan yang mengalami infeksi.
Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami
infeksi akan terasa panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah
lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak
antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.
Tumor
Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker
seperti yang umum dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami
pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.
Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang
mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga
menimbulkan warna kemerahan.
Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan
yang mengalami infeksi. Contohnya jika luka di tangan dan mengalami infeksi
maka tangan tidak akan berfungsi dengan baik seperti sulit digerakkan dll.
Pada implan bisa muncul
biofilm, biofilm adalah kumpulan dari sel-sel
microorganisme/microba khususnya bakteri yang melekat pada suatu permukaan.
Pada kondisi normal biofilm tidak berbahaya bagi tubuh, namun jika kondisi imun atau daya tahan
tubuh menurun biofilm akan menjadi berbahaya. Umumnya biofilm muncul pada
implan yang dipasang dengan cara kurang steril.
Adanya biofilm pada permukaan
implan akan menyuburkan pertumbuhan bakteri sehingga resiko terjadi infeksi
akan meningkat . Upaya
pencegahannya adalah pemasangan implan dilakukan dengan steril dan selalu
observasi dari tanda-tanda infeksi.
F.
PENCEGAHAN INFEKSI
Untuk meminimalisasi resiko infeksi pada klien setelah
pemasangan maupun pencabutan implan,petugas klinik harus berupaya untuk menjaga
lingkungan dari bebas infeksi.Untuk itu petugas perlu melakukan hal-hal sbb:
·
Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh
lengan yang akan dipasang implan dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang
tertinggal(sisa sabun dapat mengurangi efektifitas beberapa anti
septik).langkah ini sangat penting khususnya bila kebersihan klien sangat
kurang
·
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir.Untuk pemasangan dan pencabutan batang,cuci tangan dengan sabun selama
5-10 detik kemudian bila dengan air bersih yang mengalir sudah cukup
·
Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi
atau diDTT.(Gunakan sepasang sarung tabgan yang berbeda untuk tindakan guna
menghindari kontaminasi silang
·
Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas
yang telah diberi anti septik:gunakan forsep untuk mengusap kapas tersebut pada
daerah pemasangan/pencabutan implan.
·
Setelah selesai pemasangan maupun pencabutan batang
implan,dan sebelum malepas sarung tangan,dekontaminasi instrumen dengan larutan
clorin 0,5%.Sebelum
membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan larutan
clorin.9Setelah pemasangan,pisahkan plunger dari trokar.Darah kering akan
menyulitkan waktu memisahkan plunger dari trokar.Rendam selama 10
menit;kemudian bilas segera dengan air bersih.
·
Kain operasi (drape)harus dicuci sebelum digunakan
kembali.Setelah dipakai,taruh pada wadah kering dan bertutup
·
Dengan tetap memakai sarung tangan,buang bahan-bahan
terkontaminsi(kassa,kapas,dll)kedalam wadah tertutuprapat atau kantong plastik
yang tidak bocor.Jarumdan alat suntik sekali pakai(disposable) harus dibuang
kedalam wadah yang tahan tusuk.
·
Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan clorin 0,5%.Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
G.
TINDAKAN PEMASANGAN
ü Menutup luka insisi
·
Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau
plester dengan kassa steril untuk menutup luka insisi.Luka insisi tidak perlu
dijahit karena dapat menimbulkan jaringan parut
·
Periksa adanya perdarahan.Tutup daerah pemasangan
dengan pembalut untuk hemostasis dan mengurangi memar(perdarahan sub kutan)
ü Perawatan klien
·
Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul
dan kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.(Gambar
sederhana yang memperlihatkan kira-kira tempat pemasangan keenam kapsul pada
langan klien,akan sangat membantu)
·
Amati klien lebih kurang 15
sampai 20 menit untuk kemungkinan
perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah pemasangan, kalau bisa diberikan secara tertulis.
perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah pemasangan, kalau bisa diberikan secara tertulis.
H.
KUNCI KEBERHASILAN
PEMASANGAN
·
Untuk tempat pemasangan kapsul,pilihlah lengan klien
yang jarang digunakan
·
Gunakan cara pencegahan infeksi yang dianjurkan
·
pastikan kapsul-kapsul tersebut ditempatkan sedikitnya
8 cm diatas lipat siku,didaerah media lengan
·
Insisi untuk pemasangan harus kecil,hanya sekedar
menembus kulit.Gunakan kalpel atau trokar tajam untuk membuat insisi.
·
masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang
kecil,superfisisl tepat dibawah kulit.Waktu memasang trokar jangan dipaksakan
·
Ttrokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat,untuk
memastikan memastikan pemasangan tepat dibawah kulit
·
Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar
sebelum kapsul berikutnya dipasang(untuk mencegah kerusakan kapsul
sebelumnya,pegang kapsul yangsudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan
masuk trokar pelan-pelan disepanjang tepi jari tsb)
·
Setelah selesai memasang,bila sebuah ujung kapsul
menonjol keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi,harus dicabut dengan
hati-hati dan dipasang kembali dalam posisi yang tepat
·
Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum
semua kapsul dipasang dan periksa seluruh posisi kapsul.Hal ini untuk
memastikan bahwa keenam kapsul dipasang dalam posisi benar dan pada bidang yang
sama dibawah kulit.
·
kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 75
derajat
·
Gambar tempat kapsul tersebut pada rekam medik dan
buat catatan bila ada kejadian tidak umum terjadi selama pemasangan
I.
PETUNJUK PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH
·
Mungkin akan terdapat memar,bengkak atau sakit di
daerah insisi selama beberapa hari.Hal ini normal.
·
Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling
sedikit 48 jam.Luka insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau
mencuci pakaian.
·
Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan
biarkan band aid ditempatnya sampai luka insisi sembuh(umumnya
3-5 hari)
·
Klien dapat bekerja secara rutin.Hindari benturan atau
luka di daerah tersebut atau menambah tekanan.
·
Setelah luka insisi sembuh,daerah tersebut dapat
disentuh dan ddibersihkan dengan tekanan normal.
·
bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam,daerah
insisi kemerahan dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari,segera
kembali ke klinik.
J.
BILA TERJADI INFEKSI
·
bila ada infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan air dan sabun, atau
antiseptik.
·
Berikan
antibiotik yang sesuai untuk 7 hari.
·
Implan jangan
dilepas dan klien diminta kembali setelah 1 minggu .
·
Bila tidak membaik, cabut implan dan pasang yang baru di lengan
yang lain, atau ganti dengan metode kontrasepsi lainnya. Bila ditemukan abses,
bersihkan dengan antiseptik, insisi dan alirkan pus keluar, cabut implan,
lakukan perawatan luka, dan berikan antibiotik oral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar